PALU - Program Kotak merupakan kegiatan infrastruktur Cash For Work khususnya di Kota Palu tahun 2021, kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan dengan pelibatan masyarakat sebagai tenaga kerja lapangan, seperti yang disampaikan PPK PKP program Kotaku Zubaidi. ST kepada media ini di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurut Zubaidi. ST, program Kotaku kali ini menyasar 12 Kelurahan di Kota Palu dengan sasaran kegiatan seperti pemeliharaan MCK serta perbaikan plat deker, selebihnya dilakukan pembersihan terhadap infrastruktur Kotaku yang telah dibangun tahun sebelumnya.
Program Kotaku adalah merupakan program strategis pemerintah pusat melalui kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk penanganan permukiman kumuh khususnya Kota Palu.
" Tahun ini ( 2021 ) program Kotaku hanya pemeliharaan, berbeda dengan tahun lalu yakni pembangunan infrastruktur." Papar Zubaidi.
Baca juga:
Rudi Rombak Bengkong Makin Memesona
|
Kegiatan Kotaku dilaksanakan dengan sistem kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kota serta melibatkan masyarakat sebagi pelaku utama.
Kegiatan ini juga dikenal dengan Cash For Work dengan besaran anggaran Rp300 juta per Kelurahan, dimana sebagian besar ( sekitar 70 persen ) untuk upah pekerja, sisanya 30 persen untuk penanganan infrastrukturnya. Pungkas Zubaidi.
Bulan November program ini sudah di kan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah kepada 12 Kelurahan penerima manfaat, yang dilaksanakan di Kelurahan Baiya Kecamatan Talise pada 9/11/21.
Seperti diketahui Sepanjangan tahun 2020 hingga 2021, hantaman badai Covid 19 menerjang berbagai sektor potensial sehingga berdampak terhadap gairah ekonomi, sosial serta kesejahteraan masyarakat.
Menyikapi hal itu Kementerian PUPR mengulirkan program Padat Karya Tunai yang bertujuan memberikan penghasilan tambahan bagi warga berpenghasilan rendah akibat dampak Covid-19.
Kepala Balai Prasarana Permukiman menyebutkan, keberhasilan pelaksanaan KOTAKU CFW di 12 Kelurahan di Kota Palu perlu dijaga kesinambungannya. "Peran pemerintah Kota dan masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama memelihara infrastruktur yang sudah terbangun". Terangnya pada saat kegiatan serahterima program Kotaku.